Peran BPWS Dinilai Belum Maksimal

12-07-2019 / KOMISI V
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis. Foto : Ria/mr

 

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis menilai peran Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) belum maksimal. Bahkan kehadirannya dianggap kurang efesien dan justru malah memperpanjang rantai birokrasi. Untuk itu, Komisi V DPR RI melihat perlu adanya evaluasi mendalam terhadap tugas dan fungsi BPWS.

 

“Tidak sedikit pandangan sejumlah pihak, termasuk masyarakat bahwa kehadiran BPWS belum maksimal. Hal inilah yang membutuhkan evaluasi yang mendalam,” ungkap Fary saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI bertemu dengan jajaran BPWS di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/7/2019).

 

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, BPWS dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008. BPWS mempunyai tugas antara lain membangun dan mengelola wilayah kaki jembatan Surabaya-Madura, kawasan khusus Madura, serta memfasilitasi dan stimulasi percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jatim. 

 

Di sisi lain, legislator dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berharap BPWS segera memperbaiki struktur organisasi yang selama ini masih dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt), sehingga pada tahun 2020 dapat dipimpin oleh Kepala. Selain itu, pengembangannya harus bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Madura. 

 

“Kita juga berharap pembangunan di bidang infrastruktur dan transportasi dapat mempercepat bergeraknya sektor ekonomi dan sektor lainnya, yang akan berdampak terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Suramadu dan sekitarnya," tutup Fary.

 

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Sekretaris BPWS Sidik Wiyoto mengungkapkan, masukan yang disampaikan Komisi V DPR RI dalam bahan perbaikan bagi pihak BPWS. Ia mengungkapkan, pihaknya dituntun berjalan cepat, namun ada hambatan yang menghalangi. Sidik pun menjelaskan hambatan dalam melaksanakan pengembangan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Madura (KKJSM) selama ini.

 

“Pertama, BPWS selama 7 tahun dipimpin oleh Pejabat Plt, lalu bagaimana mau mengambil keputusan. Kedua, kita membutuhkan tanah 600 hektar. Bertahun tahun kami minta, tapi alhamdulillah sekarang ada 40 hektar,” ungkapnya seraya berharap Komisi V DPR RI bisa terus mendukung pengembangan kawasan Suramadu ini. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...